Jumat, 15 April 2011

MATERI MENULIS KREATIF

UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah :Menulis Kreatif
Sks/Semester/Ta :4/IV/2010-2011
Dosen : Dr. Sussetyo, M.pd
SOAL .
1. Apa manfaat saudara belajar menulis kreatif ?
2. Apa yang saudara ketahui tentang hakikat menulis kreatif?
3. Menulis kreatif digolongkan menjadi menulis kreatif fiksi dan menulis kreatif non fiksi . Uraikan dengan jelas dan tegas!
4. Ada diantara pakar yang mengatakan bahwa menulis kreatif identik dengan menulis fiksi. Apa pandanga anda tentang hal tersebut?
5. Uraikan pengertian artikel, struktur artikel,syarat-syarat artikel ,tahap-tahap penulisan artikel.
6. Bagaimana cara menulis abstrak,makalah,artikel jurnal,proposal penelitian,laporan penelitian?
7. Apa perbedaan antara artikel ,makalah,kolom, esai, dan opini?
8. Bagaimana cara menulis?
Puisi
Cerita lucu/humor
Cerita bergambar
Pojok
Teka-teki
Resensi
Profil/tokoh/sosok
Feature
Tajuk rencana






I. Manfaat Belajar Menulis Kreatif

Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia mempuyai manfaat yang luar biasa apa bila kita mampu memanfaatkan dengan baik ilmu pengetahuan yang kita miliki dan akan menjadi hal yang luar biasa apa bila kita cerdas mengolah dan mengemasnya. Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat,bermanfaat intuk sahabat,keluarga,anak-anak,dan remaja yang jelas dapat bermanfaat untuk diri kita sendiri dan orang lain.
Salah satu buku yang berjudul “ Mengarang Dan Menulis” yang ditulis oleh Prof. Arief Suadi, Ph.D. dalam bukunya banyak membahas tentang tehnik mengarang dan menulis, ada satu kalimat yang saya temukan dan saya sangat setuju dengan kalimat tersebut bahwa “ Keterampilan mengarang dan menulis sangat penting untuk mengekspresikan diri” saya setuju hal itu yang saya alami dan manfaat pertama yang saya dapatkan dengan saya menulis saya dapat mengekspresikan diri dan dengan mengarang saya dapat bermain-main dengan imajinasi yang luar biasa. Hal kecil yang dilakukan dalam menulis untuk mengekspresikan diri salah satunya adalah buku harian lebih dikenal dengan diari yang berisi tentang kehidupan nyata,kehidupan sehari- hari kita baik suka maupun duka,dalam buku harian itu pula saya dapat belajar menulis sesuatu yang unik dan tanpa saya sadari terkadang manfaat buku harian yang kita tulis itu mempunyai manfaat yang luar biasa. Belajar menulis berarti mengekspresikan perasaan, pikiran, dan keinginan tulisan menjadi semacam sarana “curhat” menuangkan segala sesuatu yang ada difikiran kita.
Saat saya sedang merasa lelah dan stres atau saat ada maslah ternyata dapat sedikit melegakan hati ketika menulis, menjadi salah satu penghilang stres. Salah satu artikel yang saya baca diinternet mengatakan bahwa Menulis juga ternyata baik bagi kesehatan. Seorang penulis tersohor wanita, Fatima Mernissi, yakin bahwa setiap satu goresan tulisan dapat menghilangkan satu keriput di kantong mata. Menulis juga dapat mengencangkan kulit dan menyehatkan. Seorang psikolog peneliti, James Pennebaker, Ph.D. mendukung keyakinan Mernissi. Pennebaker membuktikan, bahwa menulis dapat meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas) seseorang.
Menulis juga dapat menjadi Agent of Change karena dengan menulis, yang saya rasakan adalah bisa menjadi “agen perubahan”. Ide-ide yang dituangkan dalam tulisan dapat mempengaruhi pemikiran pembaca, membentuk opini publik (public opinion), dan melakukan sesuatu sesuai dengan ide yang ada. Menulis dapat dilakukan dimana saja saya pernah mencoba menulis sebuah renungan tentang kedua orang tua ,saya memulai dari hal sederhana yaitu menulis difacebook dan menandai beberapa teman-teman saya dan mereka menjadi sharing yaitu berbagi ide atau pemikiran, menulis juga menjadi sarana berbagi pengalaman. Ini berarti, kita dapat menjadi “guru” bagi pembaca tulisan kita. Kita sering mendengar bahwa pengalaman adalah guru terbaik? Pengalaman yang dituangkan dalam tulisan pasti mengandung pelajaran.
Manfaat menulis sangat banyak saya berfikir dengan menulis seseorang akan menjadi besar karena tulisanya mampu membangun “citra diri” (self image) sebagai orang yang berwawasan, intelek, dan berkualitas. Dengan menulis rasa ingin tahu kita semakin besar dan orang akan mengetahui bahwa kita adalah orang yang berwawasan, punya pemikiran bagus.
Manfaat menulis menurut seoarang ahli yaitu Dr. Pennebaker seperti dikutip Hernowo (2003:54) menyebutkan beberapa manfaat aktifitas menulis :
a. Menulis menjernihkan pikiran. Dengan menulis seseorang dilatih untuk memetakan persoalan yang rumit dan dengan menulis seseoarang dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yan tenang dan jernih.
b. Menulis mengatasi trauma. Dengan menulis seseorang bisa mengulang trauma di masa lalu. Berusaha melupakan dan menyederhanakan bahkan dilihat dari sudut kelucuannya.
c. Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru. Dengan menulis seseoarang akan terlatih untuk mengingat, mengabadikan informasi atau peristiwa masa lalu yang telah terjadi.
d. Menulis membantu memecahkan masalah karena dengan menulis seseoarang bisa melihat segala permasalahan dengan kepala dingin, pikiran tenang, dengan memetakan dan menyederhanakan masalah kemudian mencari solusinya.
e. Menulis bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis, dengan menulis bebas yang biasa dilakukan, seseoarang akan terlatih dalam kondisi apapun karena ia terbiasa menuangkan gagasan dan pendapat sehingga dalam waktu terdesak ia mampu menulis dengan sisitematis dan runtut.
Manfaat menulis menurut Fatimah Mernisi, tokoh feminis Mesir, manfaat menulis antara lain dapat mengencangkan kulit di wajah dan membuat kita lebih muda. Bagi perempuan menambah kecantikanya.
Aktifitas menulis mempunyai banyak manfaat baik secara intelektual, psikologis, ekonomis, budaya, dan sejenisnya bagi orang – orang yang mau melakukannya.

II. Hakikat Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa.
Ada beberapa pendapat tentang istilah menulis yaitu:
 menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. (Rusyana 1988:191).
 Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1986:21).
 mengemukakan bahwa menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran (Costa 1985:103).
 Merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan (Jakob Sumarjo 1997) .
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya. Misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, motivasi yang kuat, dan lain-lain.
Menurut Haris(1977;68) seorang penulis harus menguasai lima komponen tulisan yaitu:
 isi(materi) tulisan
 organisasi tulisan
 kebahasaan(kaidah bahas tulis)
 gaya penulisan
 mekanisme tulisan
dari penjelasan diatas jelas bahwa menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan tetapi merupakan suatu kegitan terorganisir sedemikain rupa sehingga terjadi suatu tindak komunikasi antara penulis dan pembaca.
Menurut William Miller pada dasarnya terdapat empat tahap kreatif menulis :
 tahap persiapan
 tahap inkubasi
 inspirasi
 tahap penulisan.

III. Menulis Kreatif Fiksi Dan Menulis Kreatif Non Fiksi
Secara garis besar, tulisan fiksi dan non-fiksi dibedakan oleh lingkup/scope yang akan dibahas dalam tulisan , Karena, untuk fiksi, lingkupnya adalah penulis menciptakan dunia. Sementara non-fiksi, lingkupnya adalah penulis menjelaskan dunia – dan kalau bisa, sekaligus memperindah dunia.
Termasuk ke dalam kategori naskah fiksi, adalah cerita pendek atau cerpen, cerita bersambung atau cerbung, novel, dan roman.
apa sajakah unsur-unsur utama dari sebuah cerita fiksi? Secara umum adalah, pelaku, alur atau plot, tema utama, setting atau latar, dan amanat.
Istilah fiksi mengandung pengertian cerita rekaan atau cerita khayalan. Karya fiksi disebut cerita rekaan karena sebagai karya naratif, isi yang terkandung di dalamnya tidak mengacu pada kebenaran sejarah (Abrams dalam Sayuti: 2007, hal 13).
termasuk ke dalam non-fiksi? Antara lain, biografi, oto-biografi, narasi deskriptif, narasi persuasif, artikel jurnalistik, dan sejenisnya.

IV. Ada diantara pakar yang mengatakan bahwa menulis kreatif identik dengan menulis fiksi. Apa pandanga anda tentang hal tersebut?

Menulis kreatif tidaklah identik dengan fiksi karena dengan menulis kita dapat menuangkan apa-apa yang ada dalam otak kita memproses otak untuk berfikir dan bekerja dengan baik untuk memproduksi hasil yang memaksimal. Menulis kreatif tidak dikatakan identik dengan menulis fiksi namun bagaimana seorang penulis atau selera penulis dalam menuangkan ide-idenya,tidak hanya menulis sebuah puisi, cerpen ,novel namun juga dapat menulis sebuah penelitian, esai , artikel, opini atau tajuk. Jika dikatakan menulis kreatif identik dengan fiksi maka kita kembali lagi pada manfaat dan hakikat menulis.



V. Pengertian Artikel, Struktur Artikel,Syarat-Syarat Artikel &,Tahap-Tahap Penulisan Artikel.

A. Pengertian Artikel
 Menurut KBBI (1999) artikel didefinisikan sebagai karya tulis lengkaph , surat kabar, dan sebainya.
 Menurut Asep Samsul M Romli(2003) artikel secara definiti di artikan sebagai sebuah karangan faktual ( nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tidak tentu, untuk dimuata di surat kabar, majalah, buletin dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna untuk meyakinkan , mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah atau menghibur.
 Artikel dikalangan jurnalistik diartikan sebagai karangan prosa yang dimaut dalam media massa yang membahas isu tertentu( bukan dalam arti desas desus atau kabar burung)
Artikel lebih dimaksudkan untuk menyamapaikan fakta, analisi terhadap fakta, penelian dan melontarkan ide atau gagasan alternatif pribadi dengan tujuan meyakinkan, membujuk atau menghibur pembaca megambil posisi terhadap pokok- pokok gagasan.

B. Sturuktur Artikel
Dengan kerangka penulisan sang penulis akan dimudahkan menyusun tulisannya menjadi lebih sempurna. Seorang penulis tidak bisa menulis karangan bermutu dalam sekali tulisan tetapi ia harus mencoba,berlatih terus menerus, bergelut dan memperbaiki tulisannya.
Bagian I : Awal
Pada bagian awal, elemen yang harus ada ialah :
1. Pernyataan atau tesis
2. Argumen 1
3. Argumen 2
4. Argumen 3
5. Kalimat penutup
Bagian II Tengah Isi
Pada bagian tengah, elemen yang harus ada ialah :
Topik A. Kalimat (berdasarkan argumen 1)
6. Pendukung contoh 1
7. Pendukung cntoh 2
8. Pendukung contoh 3
9. Kalimt penutup

Topik B pendukung (berdasarkan argumen 2)
10. Pedukung contoh 1
11. Pendukung contoh 2
12. Pendukung contoh 3
13. Kalimat penutup

Topik c. Kalimat (berdasarkan argumen 3)
14. Pendukung contoh 1
15. Pndukung contoh 2
16. Pendukung cntoh 3
17. Kalimat penutup

Bagian III akhir
18. Ringkasan poin utama(tiga kalimat topik-A,B,C)
19. Komentar atau saran tentang pernyataan atau tesis
20. Kalimat penutup.

Dalam buku Aku Bisa Menulis karangan Didik Komaldi struktur Artkel ilmiah sebagai berikut :
1. Judul ( bead).
2. Nama penulis ( by line ).
3. Prolog , pembuka, tulisan atau intro.
4. Bridge , pengail, atau jembatan antara intro dan pokok bahasan. Bisa berupa dua – tiga pertanyaan.
5. Isi ( body), paparan masalah, bisanya berupa subjudul.
6. Penutup (closing)bisa berupa kesimpulan atau ajakan.
7. Keterangan atau identitas penulis.

C. Syarat- Syarat Artikel
Syarat-syarat sebuah artikel antara lain :
1. Isi artikel harus mengandung nilai informatik, menarik, memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, dan ditulis dengan baik.
2. Panjang sebuah artikel berkisar antara 700 dan 1.200 kata
3. Menggunakan kata-kata yang akrab dengan segmen pembaca.
4. Terdapat fakta, analisis terhadap fakta, penilaian (setuju atau tidak setuju), melontarkan ide atau gagasan pribadi-dengan tujuan meyakinkan, membujuk, atau menghibur pembaca, agar pembaca mengambil posisi tertentu terhadap pkok-pokok gagasannya.

D. Tahap- Tahap Menulis Artikel
1. Menenemukan ide bisa didapat dari bacaan obrolan pengamatan dan sebagainya.
2. Mencari bahan referensi bisa berupa buku, kliping koran , majalah data internet dan sebagainya.
3. Membuat outline yaitu berupa kerangka karangan yang membantu si penulis dalam menulis karangannya
4. Free writing (menulis bebas) berupa penulisan naskah awal (first draft) seoarang penulis tidak bisa langsung bagus butuh ketekenun dan mengulang membacanya untuk menemukan kesalahan- keslahan yang ditemukan..
5. Menulis ulang naskah atau rewriting atau revisi tulisan dengan menulis ulang dari tulisan yang sudah ada akan membuat tulisan lebih sempurna
6. Menyunting naskah( editing) yakni memperbaiki naskah secara redoksional dan subtansial dalam tahap ini diperlukan kecermatan sehingga tidak ada subtansi yang tidak akurat tidak faktual dan tidak ada kata atau kalimat yang sulit dipahami termasuk kesalahan ketik atau sebagainya.


VI. Cara Menulis Abstrak,Makalah,Artikel Jurnal,Proposal Penelitian, Dan Laporan Penelitian.

A. Cara Menulis Abstrak
Abstrak merupakan sebuah tulisan yang terdapat pada suatu laporan penelitian. Abstrak berfungsi untuk membanntu pembaca dalam memahami isi pokok, metode yang digunakan, serta data dari sebuah karya tulis secara cepat. Tulisan abstrak terdiri dari tig abagian, bagian awal, bagian kata kunci dan terakhir bagian intisari. Adakalanya abstrak disusun dalam bentuk bebas yang biasa disebut dengan intisari karangan. Intisari ini berisi ringkasan hasil penelitian dan pembahasan. Teknik pengetikan intisari menggunakan spasi ganda atau 1.5. spasi tergantung pada petunjuk dalam brosurm lomba. Dalam LPIR(Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) tingkat nasional, intisari karangan tidak boleh lebih dari 250 kata atau dua halaman. Abstrak merupakan ringkasan suatu paper yang mengandung semua informasi yang diperlukan pembaca untuk menyimpulkan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan, bagaimana metode/pelaksanaan penelitian yang dilakukan, apa hasil-hasil yang diperoleh dan apa signifikansi/nilai manfaat serta kesimpulan dari penelitian tersebut.
Cara menulis abstrak :
1. Dalam sebuah laporan penelitian terdapat abstrak. Bagian awal teks abstrak terdapat identitas laporan yang meliputi: nama penulis, tahun penulisan, judul laporan yang ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata pada judul (kecuali konjugasi dan preposisi), jenis karya tulis, nama sekolah dan diakhiri dengan nama pembimbing lengkap dengan gelar akademis. Semua diketik satu spasi.
2. Bagian kedua abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah identitas laporan. Kata kunci dapat diambil dari judul atau kata penting dalam karya tulis. Jumlah kata kunci tidak lebih dari lima kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita dapat menemukan judul-judul laporan beserta abstraknya dengan muda
3. Bagian selanjutnya adalah teks abstrak yang berisi intisari tulisan yang mencakup latar belakang penelitian, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Adakalanya abstrak disusun dalam bentuk bebas yang biasa disebut dengan intisari karangan. Intisari ini berisi ringkasan hasil penelitian dan pembahasan. Teknik pengetikan intisari menggunakan spasi ganda atau 1,5 spasi tergantung pada petunjuk dalam brosur lomba. Dalam LPIR (Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) tingkat nasional, intisari karangan tidak boleh lebih dari 250 kata atau dua halaman. Abstrak yang baik harus mencakup tentang permasalahan, objek penelitian, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan masalah, metode penelitian, hasil utama, serta kesimpulan yang dicapai. Buatlah abstrak menarik, mengandung informasi yang menimbulkan minat pembaca untuk membaca keseluruhan naskah.
Ide yang dimunculkan :
Ketika anda menulis sebuah anstrak kamu harus menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
- Kenapa anda melakukan penelitian atau proyek ini?
- Bagaimana dan apa yang telah anda lakukan?
- Apa yang anda temukan?
- Apa maksud dari temuan anda itu?

B. Cara Menulis Makalah
Suatu makalah tidak hanya menjelaskan dan mendiskusikan secara mendalam topiknya, tetapi juga menunjukkan usaha dan keterampilan yang Anda miliki dalam mengumpulkan, memilih dan mengorganisasikan informasi dan bahasa secara tepat dalam makalah. Makalah merupakan karya ilmiah tetapi lebih khusus bila dibandingkan dengan karya tulis lainnya. Makalah lebih memfokouskan pada karya tulis yang dibacakan dimuka umum seperti dakam bentuk diskusi ke;as, kelompok, seminar atau lokakarya( Anwar Hasmen, 2004:16).
Jika makalah Anda baik, itu menunjukkan usaha dan pengetahuan Anda sudah cukup tinggi menurut standar akademik.
Syarat menulis makalah yang baik

Fokus pada topik (judul) yang telah Anda pilih
Menyajikan penjelasan yang masuk akal dan ilmiah.
Menulis dengan gaya yang jelas dan bahasa yang komunikatif
Menulis dengan bahasa yang benar dan tepat.
Mencantumkan semua sumber informasi secara tepat.
Menurut Anwar Hasnun (2004: 16-18) makalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Logis
Artinya, keterangan , uraian, pandangan dan pendapat dapat dikaji, dibuktikan dan diterima oleh rasio atau akal sehat.
2. Obyektif
Artinya mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya tidak memihak, tidak berlebihan, dan sejenisnya.
3. Sistematis
Artinya apa yang disampaikan tersusun dan ditulis secara runtut dan berkesinambungan, ada kaitan antar awal dan ahkir.
4. Jelas
Artinya ,keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan tidak membingungkan, lugas , tidak bertele-tele.
5. Kebenaranya dapat diuji.
Langkah –langkah menulis makalah :
1. Menentukan topik atau tema makalah, karena sebagai penentu awal
2. Mencari bahan atau materi untuk membuat makalah.
3. Penelaahan atau membaca secara mendalam bahan- bahan atau materi yang sudah terkumpul. Seleksi sehingga tidak terkesan berantakan atau semrawut.
4. Setelah membaca dan mempelajari bahan, baru menuliskan dalam makalah.
5. Lakukan koreksi dan editing pada saat selesai menulis sehingga dapat ditemukan kesalahan ketik ataupun kesalahan konsep
6. Tulis lagi atau perbaiki tulisan dikomputer atau mesin ketik sehingga makalah akan lebih sempurna.

C. Cara Menulis Artikel Jurnal
Jurnal berbeda dengan majalah atau koran, ia mempunyai visi dan misi tersendiri. Jurnal biasanya terfokus pada kajian dan pengembangan bidang (ilmu) spesifik tertentu yang digeluti oleh sekelompok orang tertentu. Contihnya, ada jurnal ekonomi, politik, sosial, antropologi, agama dan sejenisnya. Dengan kata lain, jurnal biasanya adalah suatu terbitan yang memuat materi bersama khusus dan ditulis seorang pakar dibidangnya. Jurnal diterbitkan pada jangka waktu tertentu secara berkala. Materi yang ditulis oleh orang yang ahlli dibidangnya seperti pengamat/pakar, dosen, , praktisi, termasuk mahasisiwa jurusan ilmu terkait. Materi yang ditulis biasanya dikaji secara mendalam dan bersifay akademik.
Ketentuan menulis atikel jurnal untuk dimuat antara lain :
a. Judul bebas
b. Diketik dua spasi dengan program MS Word.
c. Minimal 15 halaman ( ukuran kertas kuarto)
d. Menggunakan referensi lengkap dengan model foot note disertai bibligrafi (daftar pustaka)
e. Menyerahkan naskah asli (print aut) dengan disket (flas disk).
f. Artikel harus sudah diterima redaksi sebulan sebelum tanggal penerbitan.
Menulis artikel jurnal :
1. Sebelum menulis jurnal sebaiknya mengenali dulu jurnal-jurnal apa yang sudah terbit, kenali isinya, apa materinya, tulisan apa yang kemungkinan bisa dimuat disana.
2. Kemudian pilihlah jurnal – jurnal tersebut pilihlah jurnal mana yang kira – kira layak dan tepat untuk naskah kita.
3. Pilihlah tema yang pas dan kita kuasai materinya sehingga kita bisa mengkaji lebih mendalam.
4. Kumpulkan bahan- bahan , buku referensi dan data-data lain yang mendukung dalam penulisan.
5. Tulislah materi sesuai dengan latar belakang keilmuan kita.

D. Menulis Proposal Penelitian
Proposal penelitian merupakan rangkaian kegiatan penulisan penelitian. Peneliti sebelum menulis penelitian ilmiah tentu harus membuat proposal terlebih dahulu. Proposal merupakan rancangan penelitian berupa langkah- langkah yang harus diikuti oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Proposal penelitian mahasiswa biasanya dijadikan persyarat akademis bagi mahasiswa yang akkan menulis skripsi, tesis atau disertasi. Teknik penulisan proposal penelitian dapat berupa laporan penelitian, makalah hasil penelitian, artikel jurnal penelitian, skripsi, tesis, maupun dissertasi. Sebagai karya ilmiah harus mengikuti format tertentu yang sudah disepakati oleh perguruan tinggi, fakultas, atau program studi. Sistematika dan struktur penulisan baik proposal maupun laporan hasil penelitian dibuat dalam buku panduan penulisan tugas akhir, sskripsi, tesis, maupun disertasi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi masing-masing.
Cara menulis proposal penelitian adalah sebagai berikut.
1. Penyusunan proposal mahasiswa dimulai dengan mengajukan judul kepada program studi. Ada program studi yang mensyaratkan mahsiswa untuk mengajukan 3 judul dan ada pula yang hanya 2 judul.
2. Menulis proposal penelitian harus memenuhi persyaratan penulisan ilmiah, yaitu menggunakan bahasa indonesia yang benar, isinya sesuai dnegan bidang kajian ilmu masing-masing, dibimbing oleh pembimbing skripsi, tesis atau disertasi yang telah memenuhi persyaratan sebagai pembimbing.
3. Proposal dibuat dalam bab-bab, dari bab 1 sampai bab 3 yang berisi pendahuluan, kajian teori dan metodologi. Isi dalam setiap bab proposal bergantung pada jenis penelitian masing-masing.
4. Untuk penelitian kuantitatif pada umumnya mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan definisi operasional. Bab 2 berisi kerangka teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan perumusan hipotesis. Di dalam bab 3 terdapat metode penelitian, populasi dan sampel, dan teknik analisi data serta mencantumkan daftar pustaka.
5. Komponen proposal penelitian kualitatif mencakup bab 1 pendahuluan, bab 2 acuan teoretik, dan bab 3 metodologi penelitian. Pendahuluan meliputi konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian,manfaat penelitian. Bab 3 memuat acuan teori fokus penelitian(acuan fokus 1, fokus 2, fokus 3, dan acuan teoretik yang mendukung), kajian hasil-hasil penelitian.
6. Komponen proposal Penelitian Tindakan Kelas(PTK) mencakup bab 1 pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,rumusan masalah, cara pemecahan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, bab 2 mencakup kerangka teoretik dan hipotesis penelitian, bab 3 rancangan penelitian.


E. Cara Menulis Laporan Penelitian
Laporan penelitian dibuat setelah penelitian dilaksanakan pembuatan laporan penelitian merupakan langkah terahkir dari serentetan kegiatan penulisan.
Penulisan laporan penelitian sama halnya dengan penulisan proposal, format dan sistematika penelitian tergantung juga pada jenis penelitian.
Cara menulis laporan penelitian :
Laporan penelitian bertergantung pada jenis penelitian, maka laporan penelitian ( skripsi, tesis, atau desertasi )dibuat dalam 5 bab, yaitu
Bab I
Pendahuluan
I. Latar belakang masalah
II. Identifikasi masalah
III. Batasan masalah
IV. Rumusan masalah
V. Tujuan
VI. Manfaat
VII. Definisi operasional

Bab II
Kajian Teori
I. Kerangka teori
II. Penelitian yang relevan
III. Kerangka berpikir
IV. Perumusan hipotesis

Bab III
Metodologi Penelitian Atau Prosedur Penelitian
I. Metodologi penelitian populasi, dan sampel
II. Teknik pengambilan dta dan instrumen pengambilan data
III. Teknik analisis data

Bab IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab V
Kesimpulan Dan Saran Serta Dilengkapi Daftar Pustaka

VII. Perbedaan Antara Artikel ,Makalah, Kolom,Esai Dan Opini
A. Artikel
Artikel termasuk tulisan kategori views(pandangan), yakini tulisan yang berisi pandangan, ide, opini, penilian penulis tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam KBBI (1991) artikel didefinisikan sebagai “ karya tulis lengkap dimajalah, surat kabar, dan sebagainya.
B. Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah tetapi lebih khusus bila dibandingkan dengan karya tulis lainnya. Makalah lebih memfokouskan pada karya tulis yang dibacakan dimuka umum seperti dakam bentuk diskusi ke;as, kelompok, seminar atau lokakarya( Anwar Hasmen, 2004:16).
Suatu makalah tidak hanya menjelaskan dan mendiskusikan secara mendalam topiknya, tetapi juga menunjukkan usaha dan keterampilan yang Anda miliki dalam mengumpulkan, memilih dan mengorganisasikan informasi dan bahasa secara tepat dalam makalah.
C. Kolom
Istilah kolom dapat diasosiasikan sebagai ruang antara dua garis tegak pada lembar kertas atau halaman buku. Dalam konteks ini, kolom disebut juga sebagai lajur. Dalam istilah pemberitaan misalnya di surat kabar / koran, kolom diartikan sebagai bagian vertikal pada halaman cetak yang dipisahkan oleh garis tebal atau ruang kosong. Dan asosiasi lain, kolom berarti bagian khusus yang utama dalam surat kabar atau majalah.
Kolom menurut Asep Romli(2003), adalah sebuah rubrik khusus dimedia cetak yang berisikan karangan atau tulisan pendek, yang berisikan suatu pendapat subyektif tentang suatu maslah.
Kolom meurut M. Arif Hakim (2004: 47-48) sebenarnya hampir sama dengan artikel dengan esai tetapi kolom lebih pendek.
D. Esai
Esai adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Esai adalah karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai berisi pendapat atau pandangan pribadi penulis terhadap suatu objek. Esai berupaya meyakinkan pembaca untuk menerima pendapat atau pandangan penulis. Esai terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf-paragraf tersebut mengungkapkan sebuah ide pokok. Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok sebagai inti paragraf dapat terletak di awal, akhir,awal dan akhir, atau seluruh paragraf.
Ide pokok paragraf yang terletak pada awal paragraf disebut paragraf deduktif. Ide pokok paragraf yangterletak pada akhir paragraf disebut paragraf induktif. Ide pokok terletak pada awal dan akhir paragraf disebut paragraf campuran. Ide pokok tersirat dalam paragraf atau kalimat-kalimat dalam paragraf mempunyai kedudukan yang sama penting. Paragraf ini berupa uraian yang bersifat deskriptif atau naratif.
• Esai menurut Webster Dictionory,” esai adalah sebuah tulisan , karangan, analisis, atau penafsiran tentang sesuatu.
• Menurut Ensiklopedi Indonesia esai adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan masalah dalam bidang kesusastraan, kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan filsafat bersdasarkan pengamatan, , penafsiran fakta yang nyata atau tanggapan yan berlaku dengan mengemukakan gagasan dan wawasan pengarang sendiri.
• Menurut Encylopediae International esai adalah pengucapan berbentuk prosa dengan panjang sedang, biasanya dengan topik terbatas.

E. Opini
Opini adalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sangat sederhana: pendapat, pikiran, atau pendirian.
Opini ( artikel opini) adalah sebuah karagan yang menekankan pada pendapat pribadi menulis, memperkuat argumen logis dan pemikiran kritis terhadap suatu masalah aktual.
Dari segi pemuatan artikel opini dimuat setiap hari. Sebagaian media massa memuat satu sampai dua opini.



VIII. Cara Menulis Puisi, Cerita Lucu, Cerita Bergambar, Pojok, Teka Teki, Resensi, Profil, Ferature, Tajuk Rencana.

A. Cara menulis puisi
Puisi menurut Altendbernd adalah penderamaan pengalaman yang bersifat penafsiran(menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetrum).
Unsur puisi antara lain emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indra, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan prasaan yang bercampur baur ( Rahmat Djoko Pradopo (2007: 7).
Menulis Puisi :
1. Hal yang utama adalah kita harus memahami ,sering membaca- baca puisi atau mempunyai konsep atau tahu meteri tentang puisi ataupun tak ada materi kita bisa banyak membaca puisi dari situ kita akan tahu dengan sendirinya bagaimana puisi itu.
2. Kita harus mencari mempunyai inspirasi atau mencari inspirasi, pengalaman hidup sebagai pendorong menculnya ide- ide dalam pembuatan puisi, mencoba alam- alam sekitar dari situ kita akan menemukan pengalaman estetik.
3. Coba membawa notebook kemana pergi ketika muncul ide atau ilham kita langsung mencatat agar tidak datang rasa malas ketika dirumah untuk mencatat
4. Tulislah puisi kita jangan takut atau malu. Tulis apa yang ingin kita tulis tentang prasaan dengan bebas tanpa beban.
5. Baca dan perbaikilah setiap kata yang mengganjal karena dalam puisi kita juga harus pandai mengolah kata dan memilih kata( diksi)
6. Setelah puisi kita selasai mintaklah siapa saja untuk membaca dan menilainya namun akan lebih baik jika puisi kita dikirim kemedia massa sebagai batu ujian sebab disana ada redaktur yang akan menyeleksi sekian banyak karya puisi yang masuk.
7. Jika puisi kita tidak dimuat dimedia massa kita bisa menyimpannya sebagai kenang-kenangan( dokumentasi pribadi).

B. Menulis cerita humor

1. Memanfaatkan sumber kelucuan di sekeliling kita. Ingat, segala sesuatu yang tidak umum biasanya mampu membuat kita tersenyum. Untuk itu, penting sekali penulis cerita humor untuk memperluas pergaulan.
2. Selain dari pergaulan, cerita lucu juga bisa kita peroleh dengan membaca.
3. Menjadikan sesuatu yang paradoks, ironi, dan anti-logika menjadi sesuatu yang mengundang tawa.
4. Jangan sampai tulisan yang kita anggap lucu itu justru norak dan slapstick (dagelan, kasar). Misalnya, humor yang mengeksploitasi seks secara vulgar atau menjadikan cacat fisik sebagai materi lawakan. Cerita humor, boleh jadi tidak menginspirasi dan tidak penting. Akan tetapi, penulisnya wajib menjamin tulisan itu benar-benar mampu mengundang senyum atau tawa segar pembacanya.

C. Menulis Cerita Bergambar

Menulis bergambar yaitu termasuk karikatur dan gambar ilustrasi atau gambar komik. Gambar – gambar tersebut mempunyai perbedaan tidak ada metode khusus menulis cerita bergambar.
Dalam menulis cerita bergambar semakin sedikit kata yang ditampilkan semakin banyak makna atau pesan yang tersirat dari gambar tersebut.
Cara menulis cerita gambar :
1. Kita angkat sebuah cerita kira – kira tema apa yang akan diangkat
2. Buatlah kerangka gambar yang dapat menyampaikan pesan( visual )
3. Kreasikan gambar- gambar dengan sopan yang telah dibuat dengan teks, patut diingat bahwa kartun atau karikatur yang kuat adalah kartun atau karikatur yang kendati tanpa teks literer,(atau sedikit mungkin teks literer) pesannya mampu ditangkap oleh pembaca.
4. Cara menggambar
Cara Memegang Pensil Dalam Menulis Dengan Gambar:
• Seperti cara melihat objek, menggunakan material gambar secara tepat, dan yang paling mendasar “cara memegang pensil”. Memegang pensil saat menggambar ternyata berbeda dengan saat menulis. Saat menggambar diperlukan genggaman yang beragam sesuai garis yang akan dihasilkan.
• Di saat kita akan membuat sketsa, yang pasti tangan haruslah rileks, tidak terlalu kuat seperti saat kita menulis. Genggamlah pensil dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Jarak antara ujung telunjuk dan ibu jari akan mempengaruhi garis yang dihasilkan. Jari tengah berfungsi sebagai penopang pensil.
• Saat membuat sketsa, genggamlah pensil lebih jauh ke atas, ini berguna untuk menghasilkan garis yang lebih ringan, tipis, dan bebas, serta kita bisa lebih leluasa melihat ujung pensil dalam menghasilkan garis pada kertas, sehingga kita bisa lebih mengontrol gerak tangan kita.
• Biasakan dalam membuat sketsa untuk menggerakkan tangan dengan poros dari bahu dan siku, bukan poros pergelangan tangan, ini berguna untuk menghasilkan garis yang stabil dan dengan jangkauan yang lebih luas.
• Pada saat membuat pemekatan / tekstur gambar, genggam pensil lebih jauh ke atas, dengan posisi ujung telunjuk dan ibu jari berjauhan.
• Pada saat kita menggambar garis yang lebih detail, genggaman pensil mirip pada saat kita menulis. Pensil di pegang lebih kebawah, telunjuk dan ibu jari berdekatan, untuk menghasilkan garis yang pendek- pendek. Mungkin dengan tambahan jari kelingking sebagai penopangnya.
5. Priksa hasil kerja kita kembali ( mengoreksi ) agar mendapatkan hasil yang maksimal dan agar tidak tejadi kesalahan.
D. Menulis Pojok
Dalam surat kabar kita sering melihat pojok yang terdiri dari dua bagian yaitu pernyataan dan komentar. Bersasarkan tujuan dari tiga aspek yaitu:
 Struktur
 Kosakata
 Ejaan
Pada bagian pernyataan yang terletak diatas komentar ditulis dalam bentuk deklaratif.
Contoh : Partai Golkar tetap moderat.
Pada bagian komentar kata yang digunakan lebih santai dan dibagi menjadi empat bagian yaitu :
 Deklaratif
 Introgratif
 Imperatif
 Klausa terikat
Contoh : Bisa jamin di bawah pohon beringin lebih teduh?
Aspek ejaan pojok :
 Penulisan kata asing ditulis dengan huruf miring
 Tanda petik ganda digunakan pada kalimat langsung.
Contoh pojok : Partai Golkar tetap moderat.
Bisa jamin di bawah pohon beringin lebih teduh?

E. Menulis Teka-Teki
Menulis teka-teki bukanlah hal yang mudah dan sepele, melainkan pekerjaan yang tidak kalah penting dan serius dibanding pekerjaan menulis lainnya. Teka-teki juga membutuhkan tahapan-tahapan yang serius, terencana, dan bersungguh-sungguh agar menghasilkan karya yang berkualitas sama halnya dengan menulis lainya.
Langkah-langkah menulis teka-teki :
1. Terlebih dahulu tentukan sasaran pembaca: anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, SMP, SMA, mahasiswa, kelompok profesi,kelompok hobi atau umum.
Jangan membuat pembaca merasa kapok dengan soal yang terlalu mudah maupun terlalu sulit.
2. Pastikan juga status yang dibuat, apakah lebih sebagai pengasah otak, atu sebagai hiburan pengusir kejenuhan.
3. Soal atau pertanyaan yang dipacak, sesuai dengan ciri utamanya yaitu: komprehensif, lintas ilmu, hendaknya mencakup segala bidang ilmu atau bidang minat baca.
Prosentase juga ditentukan oleh sasaran atau kelompok pembaca yang dituju.
4. Bangkitkan ingatan masa lampau degan memasukan unsur-unsur baru seperti nama lembaga, nama binatang, dan lain-lainya yang sedang hangat dibicarakan.
5. bekali diri dengan membaca sebanyak mungkin buku dari berbagai latar belakang keilmuan agar semakin hari semakin terampil dan licah bergerak kesana kemari.
6. Jangan malu- malu, takut, atau sungkan membaca dan mengisi teka-teki yang dibuat atau ditulis oleh orang lain.
7. Menyempatkan diri meminta masukan dari beberapa orang pembaca yang boleh dibilang pecandu atau penggemar teka-teki.


F. Menulis Resensi
Resensi berasal dari kata resensie (bahasa Belanda). Kata resensie berasal dari kata recensere (bahasa Latin), yang memiliki arti memberi penilaian. Resensi dapat pula berasal dari kata review (bahasa Inggris), yang memiliki arti lebih luas, yaitu mengupas isi buku, seni lukis, pertunjukan, musik, film, drama, dan sebagainya. Resensi dibuat oleh seorang resensator. Resensi dibuat untuk memberi penilaian atas suatu buku, film, atau karya seni yang lain untuk memberitahu orang lain apakah hal yang diresensi tersebut layak atau tidak untuk dibaca, ditonton, atau didengar, dll.Resensi bersifat informatif, tidak berisi suatu kritikan yang mendalam atau penilaian tentang bermutu atau tidaknya suatu karya cipta tertentu. Meskipun bersifat informatif resensi juga bukan iklan tentang buku baru.
Dalam meresensi ada tiga sasaran yaitu :
• Latar belakng buku.
• Macam dan jeni buku.
• Keunggulan buku.
Langkah – langkah menulis resensi yaitu ;
1. Kenali latar belakang buku yang akan diresensi.
2. Bacalah buku sampai tuntas, dari halam pertama sampai halaman terahkir.
3. Buatlah penilian tentang keseluruhan isi, atau tentang bab-bab tertentu yang dianggap menonjol.
4. Lantas kirimkan kemedia massa yang tepat.
Beberapa catatan kritis :
a. Peresensi memiliki pengetahuan yan mendalam dibidang keahliannya.
b. Peresensi perlu memiliki pengetahuan umum secara komprehensif.
c. Peresensi memiliki kemampuan menulis resensi dan mempunyai kemauan keras.
d. Buku yang diresensi harus buku yang memliki daya tariik dan layak diresensi.
e. Resensi hendaknya dikirimkan kemedia massa yang tepat..
f. Jangan meresensi buku yang isi atau temanya tidak dikuasai.
g. Tersedianya buku yang cukup beragam untuk meresensi.
h. Sediakan waktu untuk membaca resensi penulis lain.



G. MENULIS PROFIL/TOKOH/SOSOK
Profil adalah bentuk singkat dari biografi, jadi tulisan mengenai profil hanya mencakup sebagian kecil dari sisi kehidupan seseorang: misalnya ketika orang tersebut baru merebut suatu gelar, memenangi perlombaan, di wisuda sarja, magister, doktor atau mendapat penghargaan. Sedangkan biografi meliputi rentang kehidupan seseorang sejak lahir hingga saat biografi ditulis. Namun dalam tulisan profil sebaiknya disebutkan juga secara singkat usia, tempat lahir, nama orang tua dan nama saudara-saudara kandungnya dan tentu saja hal-hal istimewa yang ingin ditonjolkan dari diri orang tersebut.
Cara menulis profil :
1. Buatlah Bagian pendahuluan atau pembuka
Tulisan profil dapat dibuka dengan kejadian penting yang baru-baru ini dialami orang yang ditulis, misalnya menikah, mendapatkan anak pertama, atau jenis prestasi yang baru-baru ini diperoleh, atau wisuda sarjana, pemberian gelar doktor atau penganugerahan gelar kehormatan dan lain lain. Pada bagian ini perlu dituliskan juga secara garis besar proses kejadian tersebut, misalnya perjuangan orang tersebut untuk sampai ke tahap tersebut. Kalau hal itu mengenai saat menerima penghargaan maka perlu diceritakan secara singkat nama lembaga yang memberikan penghargaan tersebut. Siapa yang memberikan penghargaan juga seharusnya dituliskan. Bagian ini cukup 1 paragrap saja namun bisa juga lebih tergantung ruangan yang tersedia pada media yang bersangkutan. Namun penting untuk disadari bahwa tulisan yang singkat tetapi padat informasi dewasa ini lebih disukai pembaca.
2. Kemudian pada bagian isi Bagian ini diisi dengan latar belakang orang tersebut, mulai dari keluarga pendidikan, pekerjaaan (buat yang sudah bekerja) dan hobi. Pada bagian ini sebaiknya diulas lebih banyak tentang sifat-sifat istimewa atau prestasi lainnya dari orang yang bersangkutan. Misalnya prestasi ketika sekolah atau saat kuliah, atau penerima beasiswa apa dan prestasi atau keterampilan lainnya.
Bagian ini bisa beberapa paragraph tergantung space yang disediakan oleh media tempat profil ini dipublikasikan…
3. Pada bagian penutup Ini merupakan sisi penting untuk meninggalkan kesan baik dari orang yang ingin kita profilkan.


H. FEATURE
Feature adalah tulisan ringan dan menghibur namun juga bernilai cerita. Feature menurut Williasmson (1975) adalah tulisan kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian, situasi atau aspek kehidupan manusia. Kita bisa membuat feature tergantung keinginan kita dengan berpedoman dengan model tersebut
Cara menulis feature :
1. Menulis feature tergantung jenis feature apa yang ingin kita tulis.
Agar dihasilkan tulisan yang khas yang menarik dan berbobot penulis seyogyagnya membekali diri dengan ragam pengetahuan yang relevan dengan bidang yang tengah ditulisnya.
2. Sebagian besar penulis feature tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar karena tehnik-tehnik itu sangat efektif untuk berkomunikasi. Struktur tulisan feature disusun seperti kerucut terbalik yang terdiri dari lead, jembatan di antara lead dan tubuh, tubuh tulisan dan penutup. Bagian atasnya berupa lapisan lead dan jembatan yang sama pentingya, dan bagian tengahnya berupa tubuh tulisan yang makin ke bawah makin kurang ke-penting-annya. Bagian bawahnya berupa alenia penutup yang bulat.
3. Penutup
Kunci penulisan feature yang baik terletak pada paragraf pertama, yaitu lead. Lead feature berisi hal yang paling penting untuk mengarahkan perhatian pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang dimulainya penulisan.
Tubuh feature berisi situsi dan proses disertai penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana. Pada human interest feature, situasi yang dituturkannya disertai pendapat atau pandangan yang subyektif dari penulisnya mengenai situasi yang diutarakan. Tetapi pada bentuk feature ilmiah populer situasi dan proses yang ditutrkan tidak disertai pendapat subyektif, melainkan tetap dipertahankan keobyektifitasan pandangannya. Umumnya, sebuah cerita mendorong untuk terciptanya suatu "penyelesaian" atau klimaks. Penutup tidak sekadar layak, tapi mutlak perlu bagi banyak feature. , hanya mengikat ujung-ujung bagian cerita yang lepas-lepas dan menunjuk kembali ke lead.
I. TAJUK RENCANA,
Fungsi tajuk adalah menjelaskan berita ,menjelaskan latar belakang, meramalkan masa depan, menyampaikan pertimbangan moral.
Cara menulis tajuk :
1. Pencarian ide untuk topik yang dikembangkan
2. Seleksi dan penetapan topik dan pemberian judul. Syarat judul tajuk rencana secara umum sama dengan judul artikel opini, yaitu harus provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional, informal, representative,dan merukuk pada bahasa baku.
3. Pembobotan subtansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian tajuk rencana
4. Penulisan tajuk
Anatomi atau rangka utama tajuk rencana terdiri atas pembuka, pengembang, dan penutup. Tugas pengembang adalah membuat bahasan tajuk rencana menjadi lebih terfokus. Bahasan tajuk rencana dapat dikembangkan antara lain dengan menggunakan teknik penjelasan, kutipan, contoh, dan statistik.
5. Lakukan penulisan dengan cermat, hati- hati serta gunakan bahasa yang komunikatif.


1 komentar:

  1. Lucky Club: Review, Bonus & Free Spins + Review 2021
    Lucky luckyclub.live Club is a sports betting site with a great selection of games, a fantastic range of payment options and bonuses. Rating: 4.2 · ‎Review by LuckyClub.me

    BalasHapus